Sunday, July 10, 2011

Batu atau Pasir?

Pernahkan Anda mencoba memadati ember plastik dengan batu dan pasir? Mana yang akan Anda masukkan lebih dahulu? Jika Anda memulai dengan mengisikan pasir, Anda akan segera kekurangan ruangan untuk memasukkan batu. Jika Anda memulai dengan mengisikan batu, Anda dapat memenuhi celah-celah di antaranya dengan pasir.


Seperti itulah penyusunan prioritas hidup. Jika kita mendahulukan hal-hal yang utama, kemungkinan besar kita masih memiliki waktu untuk hal-hal yang sekunder. Sebaliknya, jika waktu kita sudah tersita untuk hal-hal yang sekunder, tidak jarang hal yang utama malah tersisih.


Anak-anak seringkali mengatakan alasan “tidak ada waktu” saat PRnya tidak selesai. Tetapi bila ditelaah lebih lanjut, tidak semuanya benar-benar kehabisan waktu. Pernah satu kali saya dan siswa mencoba mengurai kesehariannya karena seringnya keluhan “tidak ada waktu” tersebut terucap. Dan ternyata, masih banyak waktu baginya (bila mau) menyelesaikan tugasnya. Bahkan masih lebih banyak waktu baginya untuk bermain atau menonton acara TV yag disukainya.


Belajar menyusun prioritas hidup perlu kita ajarkan pada anak-anak sejak dini, agar saat tingkatan kelas mereka semakin tinggi dan tugas sekolah semakin banyak, irama ini sudah tertanam dan menjadi kebiasaan yang baik bagi mereka. Bahkan ketika mereka dewasa kelak tidak kesulitan dengan banyaknya beban pekerjaan yang harus diselesaikan.


Mulailah dengan hal-hal sederhana, misalnya PR Kumon yang “hanya” butuh waktu 10 – 30 menit per hari, sesuai kemampuan anak. Dan kebiasaan ini akan berdampak bagus juga bagi tugas-tugas lainnya.


Salah seorang siswa Kumon, di status facebook-nya menuliskan kelegaannya setelah menyelesaikan tugas sekolahnya sebelum batas waktu yang ditentukan guru. Sementara, teman-temannya (yang memberikan komentar) masih jauh dari target selesai. Saya merasa ikut senang saat siswa ini menulis: “Kerjakan saja tiap hari, aku sih 2 lembar tiap hari”…suatu kebiasaan yang baik yang akan menjadi bekal hidupnya kelak.


Bagaimana juga dengan kita sebagai orangtua? Apakah kita sudah menyusun prioritas secara benar? Bila kita banyak disibukkan oleh hal-hal sekunder, saatnya kita menyusun ulang prioritas hidup sebelum menyesal karena kehilangan hal-hal yang penting dan berharga.

No comments:

Kumon Candraloka on Facebook

discuss with student

discuss with student

Class of Kumon Candraloka

Class of Kumon Candraloka