Thursday, April 1, 2010

Motivasi dari Diri Sendiri

Suatu ketika seorang pemuda bertanya pada Socrates, filsuf Yunani, tentang rahasia keberhasilan. Socrates mengajak pemuda itu ke tepi sungai dan berdua melangkah masuk ke dalam sungai. Saat air sungai setinggi dada, tiba-tiba Socrates membenamkan kepala pemuda itu ke dalam sungai. Pemuda itu meronta-ronta berusaha melepaskan diri, namun Socrates terlalu kuat baginya. Socrates terus membenamkan kepala si pemuda. Saat hampir lemas, ditarikany kepala pemuda itu ke atas. Hal pertama yang dilakukan pemuda itu adalah menghirup udara dengan menarik nafas yang sangat panjang.

Sebelum pemuda itu sempat berkat-kata, Socrates bertanya, “Apa yang paling kau inginkan saat keluar dari air?” Terengah-engah si pemuda menjawab, “Menghirup udara”. Sambil tersenyum Socrates menjawab,”Itulah rahasia sukses! Ketika engkau menginginkan keberhasilan seperti menginginkan udara maka engkau akan berusaha keras mendapatkan dan pasti kau dapatkan.” Hari itu si pemuda memperoleh pemahaman tentang motivasi dari diri sendiri lebih dalam dari pada seribu teori meraih keberhasilan.

Motivasi bisa timbul dari dalam maupun dari luar diri sendiri. Motivasi yang timbul dari luar biasanya berhubungan dengan reward dan punishment. Namun yang terbaik adalah motivasi yang timbul dari dalam diri sendiri untuk melakukan yang terbaik.
Semua orang pasti ingin memperoleh keberhasilan dalam segala hal. Mungkin saat ini kita ingin anak kita berhasil dalam mempelajari materi Kumon Kita ingin mereka mencapai 3 tingkat di atas pelajaran sekolah, atau masuk liga I, dsb. Namun begitu banyak hambatan dalam mencapai hal tersebut. PR dan test sekolah setiap hari atau masalah gangguan kesehatan dan masih ditambah menurunnya semangat belajar saat memasuki materi yang belum dikuasainya dengan baik. Banyak yang gugur, tak bertahan menghadapi hambatan, karena jika keinginan meraih keberhasilan tidak kuat dan tidak disertai tindakan nyata, maka keinginan itu tinggal keinginan. Sebagaimana api yang kecil tak dapat memberikan panas yang cukup, maka keinginan yang lemah tidak dapat mendatangkan hasil yang besar. Mari kita kobarkan api motivasi dalam diri anak-anak kita untuk maju terus mengatasi hambatan dan meraih manfaat terbesar Kumon yaitu Life Skills.



Baca Selengkapnya....

Tuesday, March 30, 2010

Memberikan PUJIAN untuk anak kita

Setiap orangtua tentu bangga dengan prestasi anak-anaknya. Entah itu dalam bidang akademik, olah raga, seni atau yang lain. Anak-anak istimewa ini tentu layak mendapat pujian atas prestasi yang dicapainya. Pujian yang akan membuatnya terpacu untuk membuat pretasi yang lebih baik lagi.

Tetapi, apakan prestasi “besar” saja yang layak dipuji? Terkadang kita melalaikan prestasi-prestasi “kecil” yang tak terlihat bila kita tidak dengan sengaja mencarinya. Padahal justru hal-hal kecil tersebut yang menuntun anak-anak mencapai keberhasilan yang lebih dan lebih lagi.

Keindahan sebuah prestasi adalah pada “proses” pencapaiannya. Kekaguman akan terasa lebih kuat pada saat kita menghargai setiap perubahan yang terjadi. Dan semuanya bisa kita temukan dalam tumbuh kembang anak-anak kita….mutiara yang mengelilingi hidup kita…tiap-tiap saat.
Temukan alasan untuk memuji anak-anak setiap saat dan lihatlah, betapa indah hidup kita!

Pembimbing

Baca Selengkapnya....

Friday, February 12, 2010

Berhitung, Jalan Tercepat Untuk Pandai Matematika

Toru Kumon sering mengatakan hal berikut : “Berhitung merupakan jalan terobosan agar anak pandai dalam Matematika”. Bisakah anak-anak menguasai semua bagian pelajaran dalam matematika? Kalau hanya satu bagian saja mungkin bisa. Tetapi, kalau anak menguasai berhitung, ia akan mempunyai senjata ampuh yang tidak terkalahkan, karena selain dapat membuat anak menguasai pelajaran matematika – terutama aljabar – di tingkat SMP dan selanjutnya, berhitung juga menjadi jalan terobosan yang menentukan. Selain itu, dengan berhitung yang merupakan jalan terobosan, bukankah merupakan hal yang baik apabila anak yang meskipun masih duduk di bangku SD sekalipun, dapat mengerjakan soal-soal pecahan, persamaan, bahkan pemfaktoran sampai Kalkulus Diferensial dan Intergral? Jika sudah maju ke pelajaran tersebut, pasti mereka tidak akan lagi mengalami kesukaran dalam pelajaran matematika ketika duduk di bangku SMP dan selanjutnya. Karena itu, pelajarilan berhitung dengan sungguh-sungguh!”

Baca Selengkapnya....

Monday, February 1, 2010

“My KUMON Journey”

By: Jennifer

Finally...
after such a long hard time...
now...
I'm completer...
I am so happy, but maybe I will miss KUMON, which have accompany me for a long time...maybe I will lost a "best friend" which is homework....
Thanks KUMON to be my best partner. I will really miss you...
Although sometimes you make me headache with your hard question...boring homework... continuously studying... but, you teach me precious lesson, that I will never forget it. I feel worth to sacrifice my energy and time to learn you and understand your method, because there is a benefit… When I am in “suffer” to solve the KUMON math problem, my friend enjoys their holiday happily. This makes me a bit jealous. But, now, let’s see who will suppose to be jealous, me or my friend? I can easily answer the school math as a piece of cake!
Weeewww :p
Sometimes, I am asking to myself...why I have to study something that even the school haven’t teach yet? Why my parent insists and pushes me to finish my KUMON? When can I relax like my friends do? What’s the purpose to learn this stuff? These questions always surround me.
Until, I found the answer. There is a hidden happiness waiting at the end when we complete it. I have success to fight and struggle with my weakness. I have made my parent and teacher proud. This is what I have dreamed so long time ago...what I want than everything in the world...and it’s come true...^^


Baca Selengkapnya....

Friday, January 29, 2010

“Jennifer Ronaldi Tjahja”
Completer Kumon Candraloka pertama…..

Senangnya tanggal 22 Desember 2009 yang lalu Jenny berhasil lulus menjadi completer Kumon. “Ah, lega rasanya…”, katanya sesaat setelah dinyatakan lulus test EBTA di KIE Kuningan. Jenny merasa lega karena berhasil menyelesaikan perjalanan panjangnya belajar di Kumon. Mengalahkan kesulitan dan rasa malas, menguatkan tekad pantang menyerah dan akhirnya keluar sebagai pemenang! Pengalaman hidup yang sangat berharga dan menjadi bekal baginya menghadapi masa depannya.
Jenny mulai Kumon kelas 3 SD dengan titik pangkal B. Kemajuan awalnya cukup pesat, tetapi seperti layaknya siswa Kumon yang lain akan tiba waktunya rasa “jenuh” itu akan muncul. Materi yang mulai sedikit ‘sulit’ karena di atas tingkatan kelas dan rasa malas berusaha menjadi tantangan utamanya. Pengalaman mengalahkan itu semua sekarang terasa sangat berharga.
Saat ini Jenny merasa beruntung karena sudah belajar jauh di atas tingkatan kelas. Pelajaran Matematika di sekolahnya dapat diikutinya dengan mudah. Saat teman-temannya masih berusaha memahami, Jenny sidah dapat menyelesaikan soal-soal yang ada. “Bisa santai…”, komentarnya. Sehingga ia pun punya lebih banyak waktu untuk belajar hal lain dan menikmati masa remajanya dengan lebih menyenangkan. Semacam menikmati hasil tabungan kemampuannya yang sedikit-demi sedikit disimpannya.
Kebahagiaan mencapai suatu prestasi mungkin hanya beberapa saat Jenny rasakan. Tetapi rasa puas telah melalui proses mencapaiannya akan terus tertanam dalam jiwanya. Semakin dikenang, terasa semakin manis. Jenny melanjutkan level X di Kumon dan dengan semangatnya dia pun merencanakan untuk melanjutkan latihan pianonya yang sudah ditekuninya sejak lama juga. Hidupnya tentu akan lebih berwarna dengan life skills yang dimilikinya.

Selamat ya,Jenny!

Baca Selengkapnya....
Kumon Candraloka on Facebook

discuss with student

discuss with student

Class of Kumon Candraloka

Class of Kumon Candraloka