Wednesday, August 27, 2008

“Aku jadi asisten guruku…”

Luna menceritakan kejadian di sekolah yang baru dilaluinya. Siswa kelas 2 SMP Madania ini sedang belajar pemfaktoran di sekolahnya. Karena teman-teman sekelasnya tidak segera mengerti penjelasan gurunya dan Luna lancar mengerjakannya, jadi dia ditugaskan guru untuk menjelaskan kepada beberapa teman di dekatnya. “Aku jadi sibuk…,” kata Luna dengan gaya ABGnya.
Luna sudah belajar materi pemfaktoran sebelumnya di Kumon. Bukan hanya sekedar memahami, tetapi juga mengejakan banyak sekali latihan. Tidak heran ia dengan lancar menyelesaikan soal-soal yang diberikan gurunya. Saat ini kemajuannya J170, sedang belajar teorema sisa.
Salah satu manfaat belajar di Kumon adalah menabung kemampuan. Latihan yang kelihatannya sederhana dan mungkin “agak menjemukan” pada awalnya, berguna sekali untuk membentuk kemampuan dasar yang kuat. Semua itu tidak instant. Siswa bangga bahwa kemampuannya sekarang adalah hasil proses belajar dan ketekunannya berlatih.
Jadi,walaupun sekarang kegiatan dan tugas sekolah cukup banyak, Luna masih bisa bilang, ”Aku senang ke Kumon…” Ya, senangnya bisa belajar dan menjadi lebih pintar…

Baca Selengkapnya....

Parents Think

Setiap kali saya mengantar anak saya latihan berenang, saya terkagum-kagum dengan daya tahan mereka berlatih. Tubuh mungil dan usia belia tidak menjadi hambatan mereka untuk mencapai target latihan. Bayangkan, mereka bisa berenang 30 menit tanpa henti. Menurut pelatih, ini untuk melatih mereka mengalahkan rasa capai. Dalam perlombaan yang memakan waktu cukup lama, mereka akan menghadapi situasi lelah,tetapi harus tetap maksimal untuk berlomba. Nah, hal ini tentunya perlu dibiasakan.
Kebiasaan bisa menjadi kekuatan. Karena “sudah biasa”, sesuatu yang berat menjadi terasa ringan untuk dijalani. Ini juga yang terjadi dalam proses belajar. Latihan yang mungkin terlihat sepele, rutin dan agak menjemukan menumbuhkan kebiasaan belajar yang baik. Terkadang di awal masa belajar di Kumon, karena titik pangkal rendah, soal-soal yang dikerjakan anak terlihat mudah sekali. Orangtua menganggap materi pelajaran tidak menantang anak, terlalu mudah sehingga anak tidak semangat mengerjakan dan bosan. Apa betul? Level titik pangkal adalah masa anak membiasakan diri dengan cara belajar yang baik. Mereka berlatih konsentrasi, mengerjakan tugas dengan segera (tidak ditunda), belajar dengan rasa senang, melatih ketangkasan mengerjakan soal-soal yang cukup banyak dan teliti. Kesulitan materi akan sedikit demi sedikit meningkat. Jadi, kalau yang mudah saja mereka malas mengerjakan, bagaimana mereka bisa berlatih konsentrasi yang baik di materi yang sulit?Saya rasa sebagai Orangtua kita semua ingin yang terbaik bagi anak-anak kita. Bila kita tahu bahwa kebiasaan yang baik merupakan kekuatan untuk menghadapi perlombaan hidup, tentu kita setuju untuk melatihnya mulai dari sekarang.

Baca Selengkapnya....

Bagaimana Anak mampu belajar lebih efektif di rumah?

Untuk mencapai kecakapan tertentu, bukan hanya kuantitas belajar yang penting, tetapi kualitas lebih memegang peranan. Dengan cara belajar dan waktu yang tepat, seorang anak akan lebih cepat menguasai pelajarannya.
Sebenarnya setiap orang mempunyai pola berpikir dan belajar yang berbeda, namun beberapa hal ini dapat menjadi panduan untuk memaksimalkan cara belajar di rumah.

# Belajar sambil mendengarkan musik
Hampir semua anak menyukai musik. Bila anak suatu saat mengalami hambatan belajar, musik menjadi salah satu alternatif untuk membantu konsentrasnya dalam belajar. Irama lagu yang paling pas adalah lagu yang iramanya mirip detak jantung ibu. Lagu klasik Mozart, Bach, serta beberapa tembang daerah pegunungan dianggap cukup baik untuk mengiringi anak belajar.
Beberapa anak yang memiliki kecakapan auditorial, sering lebih efektif belajar bila mendengarkan apa yang dipelajarinya. Belajar di rumah lebih memungkinkan hal ini, dengan merekam pelajaran dan mendengarkannya pada saat yang tepat (biasanya menjelang tidur).

# Rangsangan belajar indera pandang (visual)
Salah satu pilihan gaya belajar ini adalah dengan “mind map”. Cara ini cukup efektif dan produktif karena mengerahkan semua ketrampilan otak kiri dan otak kanan. Caranya dengan menggambarkan topik utama di tengah kertas dan membuat cabang dan ranting untuk subtopik-subtopik berikutnya dengan menuliskan kata kunci. Penggunaan warna yang serasi dan gambar-gambar akan memaksimalkan hasil belajarnya.

#Belajar dengan mengulang
Pada umumnya untuk mendalami informasi dan kemudian menyimpan di memori jangka panjang, membutuhkan pengulangan. Anak-anak menyukai pengulangan. Cerita yang sama berulang-ulang, menyanyi lagu berulang-ulang dan sebagainya. Pengulangan yang dilakukan secara bijaksana memberi kesempatan anak untuk mempunyai memori yang hebat. Bukan hanya pada masa kanak-kanak, tetapi di sepanjang hidupnya.

#Belajar dengan mengajar
Model belajar ini sebetulnya juga bentuk pengulangan. Hampir semua orang mengalami dan mengakui, bahwa cara terbaik untuk memahami dan mendalami sesuatu adalah dengan cara mengajarkan apa yang dipelajarinya kepada orang lain. Anak-anak akan sangat bergairah bila mereka diminta untuk mengajarkan apa yang dipelajarinya di sekolah kepada orang-orang di rumah, terutama orang tuanya. Selain menarik, dengan cara ini anak-anak memperoleh pendalaman dari pengajarannya.

Baca Selengkapnya....

Sunday, August 10, 2008

Kuatkan Fondasi, Kembangkan Potensi



Baca Selengkapnya....

MENGGALI POTENSI SETIAP INDIVIDU ANAK

Di KUMON pelajaran diberikan secara perseorangan berdasarkan pemahaman bahwa setiap anak memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Dengan pemberian pelajaran yang “tepat”, kemampuan setiap anak dapat berkembang secara maksimal.
KUMON menggunakan bahan pelajaran yang disusun secara “small steps” sehingga leluasa disesuaikan dengan kemampuan belajar anak. Dirancang sedemikian rupa agar dapat membentuk kemampuan dasar yang mantap dan memungkinkan anak mengerjakan level yang lebih tinggi dari tingkatan kelasnya dengan kemampuannya sendiri.

Baca Selengkapnya....

FIVE STEPS FOR JET-PLANE PROGRESS

LIMA LANGKAH "JET-PLANE PROGRESS" (FIVE STEPS FOR JET-PLANE PROGRESS):
Membekali Siswa dengan Tekad untuk Menyelesaikan Pelajaran Sampai Level Terakhir.

1. Orangtua memahami visi KUMON dan nilai-nilai Metode KUMON, siswa memahami peraturan kelas, memiliki disiplin dan termotivasi untuk belajar di kelas.
2. Melalui penerapan bimbingan dasar (titik pangkal yang rendah, mentaati Standar Waktu Penyelesaian, dan pemberian lembar kerja yang tepat) serta Feedback, siswa akan mempunyai kebiasaan belajar yang baik, kemampuan konsentrasi dan ketangkasan kerja serta keinginan agar pelajarannya dapat maju dengan lebih cepat.
3. Siswa memiliki kemampuan belajar secara mandiri, yaitu kemampuan untuk menemukan dan memperbaiki kesalahan dengan benar, kemampuan menulis jalan hitungan dengan rapi, kemampuan mengerjakan sendiri materi-materi baru melalui contoh soal dan memiliki target kemajuan belajar yang jelas.
4. Siswa mampu melakukan self-Feedback, memiliki kemampuan untuk membuat rencana belajar sendiri dan belajar sesuai dengan rencana belajar tersebut serta yakin akan kemampuannya untuk maju melampaui Level J secara mandiri
5. Siswa memiliki target dan keinginan yang kuat untuk menyelesaikan pelajaran sampai level terakhir dan mulai memiliki impian dan tujuan yang konkret bagi masa depannya.

Baca Selengkapnya....
Kumon Candraloka on Facebook

discuss with student

discuss with student

Class of Kumon Candraloka

Class of Kumon Candraloka