Friday, July 17, 2015

Dear Orangtua

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1436H bagi semua kita yang merayakannya. Semoga perayaan ini membawa sukacita bersama dan menebarkan kebaikan untuk bangsa dan negara kita juga.
“Happiness, the best form of cure” adalah konsep yang dipopulerkan Norman Cousins. Ketika dokter mendiagnosa bahwa ia menderita sakit yang tidak tersembuhkan, ia melakukan suatu percobaan. Ia memerangi penyakit itu dengan mengonsumsi vitamin C dosis tinggi dan melatih dirinya tertawa. Dengan tertawa, rasa sakitnya makin berkurang. Norman percaya bahwa perasaan bahagia bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Percobaannya berhasil! Kesehatannya membaik dan akhirnya dokter menyatakannya sembuh.
Kegembiraan memang terkait erat dengan kesehatan seseorang. Hati yang gembira menyehatkan badan. Untuk membuat tubuh sehat, selain olahraga dan pola makan yang seimbang, kita juga harus menyertakan kegembiraan. Seperti Norman Cousins, kita perlu melatih diri untuk bergembira ; belajar menemukan hal-hal yang selalu bisa membuat kita tertawa.
Yuk, kita menjadi orangtua yang senantiasa menemukan kegembiraan dalam membimbing dan mengasuh anak-anak…

Pembimbing

Baca Selengkapnya....

Tuesday, July 7, 2015

Naik Sepeda



Bila kita akan mengajari anak untuk bisa naik sepeda roda dua, apakah kita akan memintanya mencatat banyak teori tentang naik sepeda? Tentunya tidak! Kita biasanya memilih untuk langsung membawanya ke jalan atau tanah lapang bersama sepedanya. Dengan memegangi sepeda, memintanya untuk langsung naik dan mengayuh, kita memberika beberapa dorongan. Dengan cara inilah ia akan lebih cepat dapat bersepeda.
Di kelas Kumon, cara serupa dilakukan anak-anak. Belajar memahami dengan mengerjakan latihan. Di level-level awal pun soal-soal yang diberikan di lembar kerja sudah mengarahkan mereka berlatih dari contoh yang ada. Semakin meningkat kemampuan, semakin lancar pula mereka mengerjakannya.
Bila diperhatikan di lembar-lembar tertentu ada soal dengan tanda bintang (*) yang biasanya merupakan soal yang sedikit lebih sulit. Membiarkan siswa mencoba mengerjakannya berarti memberikan kesempatan ia berusaha dengan kemampuannya. Dan bila berhasil akan memberikan rasa “aku bisa” (sense of achievement) yang luar biasa.
Kesempatan menunjukkan kemampuannya juga diberikan di beberapa soal materi baru yang penjelasannya dengan contoh soal. Bisa berupa soal dengan jawaban yang perlu ditebalkan (tracing) atau contoh soal dengan jalan hitungan. Diharapkan dengan contoh soal, siswa belajar memahami dengan kemampuannya terlebih dahulu dan tidak takut mencoba menyelesaikannya sendiri. Pengalaman ini sangat berharga bagi anak-anak.
Pembimbing dan asisten di kelas siap membantu saat siswa tidak mengerti, seperti layaknya memegangi sepeda ketika anak-anak belajar bersepeda. Menjaganya agar tidak jatuh, tetapi memberi kesempatan anak mengayuh. Kemudian memberikan pujian bagi keberhasilannya melampaui setiap tahap pelajaran.
 Lebih dari hal itu semua….pengalaman belajar dengan rasa senang akan menular dalam kehidupannya. Setiap kali berhasil mengalahkan kesulitan, akan timbul perasaan tidak mudah menyerah. Jadi…orangtua pun jangan mudah menyerah ya…anak-anak bisa, kita pun bisa!

Baca Selengkapnya....
Kumon Candraloka on Facebook

discuss with student

discuss with student

Class of Kumon Candraloka

Class of Kumon Candraloka