Thursday, July 31, 2008

Free Trial at Kumon

COBA GRATIS MATEMATIKA KUMON
19 – 31 Agustus 2008

Beri kesempatan lebih banyak anak untuk merasakan belajar dengan metode Kumon. Coba Gratis Matematika Kumon dilaksanakan bulan Agustus ini serempak di semua kelas Kumon. Nikmati belajar di Kumon selama 2 minggu (4 kali pertemuan di kelas) secara Cuma-Cuma. Rasakan senangnya belajar Matematika Kumon !
Datang ke kelas Kumon sebelum tanggal 16 Agustus 2008 untuk Test Penempatan, sehingga dapat belajar Kumon secara penuh selama masa Coba Gratis.
Hubungi : Ibu Ria – Kumon Candraloka – 0251 - 8604045.


Baca Selengkapnya....

Monday, July 28, 2008

Belajar dari Atlet

Kesuksesan seorang atlet adalah pada saat meraih kemenangan dalam sebuah pertandingan. Perjuangan untuk mencapai kesuksesan sangat mirip dengan proses mencapaian kemenangan seorang atlet. Kuncinya adalah mempunyai mentalitas juara. Sikap apa yang perlu kita miliki untuk bisa mempunyai mental pemenang dan meraih kesuksesan?

Satu, GOAL. Setiap atlet mempunyai tujuan yang jelas dan biasanya mereka mempunyai target yang bertahap untuk mencapai tujuan utama. Hal ini membuat atlet giat dan berjuang keras menjadi juara. Dalam mencapai kesuksesan pun kita perlu mempunyai tujuan yang jelas. Tanpa memiliki mimpi, tujuan atau sasaran yang jelas, kita tidak pernah bisa maksimal meraih kesusesan.

Dua,KEULETAN. Apakah seorang atlet selalu menjadi juara dan tidak pernah kalah? Tentu tidak.Yang penting apakah atlet tersebut memiliki keuletan dan ketekunan yang teruji. Dalam meraih kesuksesan ada waktunya kita mengalami kegagalan,namun pastikan kita tidak menyerah dan berani bangkit untuk mencapai kesuksesan.

Tiga,SPORTIVITAS. Seorang atlet tidak hanya dituntut untuk menang, tetapi juga memiliki nilai-nilai sportivitas dan melawan segala bentuk kecurangan. Kesuksesan yang diraih tanpa nilai-nilai sportivitas biasanya tidak akan bertahan lama.

Empat,ENJOY. Rasa enjoy membuat atlet menikmati apa yang mereka lakukan, sekalipun mereka harus mengikuti serangkaian latihan yang melelahkan. Kita pun perlu menikmati apa yang kita kerjakan, sehingga kualitas hasilnya akan istimewa.

Lima,OPTIMIS. Salah satu faktor penting meraih kemenangan adalah sikap positif. Seorang atlet harus optimis bahwa ia akan keluar sebagai pemenang.Milikilah sikap optimis dalam melakukan hal apapun juga. Sikap optimis dan positif memberikan motivasi yang luar biasa untuk meraih keberhasilan.


Baca Selengkapnya....

Friday, July 25, 2008

Jurusan IPS, kerja di IT.....siapa takut?!!

Reuni KCC 2008 “TRY ME”

oleh: Alpharia Rynant
Belia, penuh semangat dan percaya diri. Begitu kesan pertama saya melihat para completer turun dari bis di Lido Lake Resort & Conference. Reuni KCC tahun ini memberi kesempatan bagi Pembimbing untuk ikut terlibat. Ini pengalaman pertama saya bertemu langsung dengan completer Kumon dalam jumlah yang cukup banyak secara bersama-sama. Wah, ternyata banyak juga. Padahal itu hanya sebagian saja.
Kami, Pembimbing dilibatkan dalam acara diskusi sebagai fasilitator. Awalnya sedikit ragu, apakah diskusinya akan menyenangkan bagi anak-anak? Secara, umur kami yang Ibu-ibu, mungkin cara pikir kita agak “jadul” bagi mereka. Tapi seperti halnya siswa-siswa di kelas-kelas Kumon selalu berani mencoba, saya pun pe-de saja. “Try me, siapa takut!?”
Setelah makan siang, acara pun dimulai. Ruang Mahoni tampak lega, tanpa meja dan kursi. Kami semua duduk “lesehan” di karpet, berkelompok. Santai sekali. Pembukaan oleh MC, dilanjutkan sambutan dari Mr.Katsumata dan Panitia Reuni KCC. Sebelum Sharing Completer, untuk bisa saling berkenalan,ada kegiatan “Ice Breaking”. Menyenangkan sekali terlibat dalam permainan “When we walk”. Saya jadi agak lupa umur…
Sharing Completer memberikan banyak inspirasi bagi kami semua. Dengan bahasa remaja, dalam talk show yang dipandu oleh Kim, para completer menceritakan perjalanan mereka sampai menjadi completer. Manfaat menjadi lulusan Kumon ternyata tidak berhenti hanya “jago Matematika”, tetapi lebih dari itu mereka menjadi pribadi yang tangguh, tahan banting, tekun dan tidak mudah menyerah. “Life Skills” yang terbukti menjadikan mereka pribadi yang berkualitas. Salah satu yang saya ingat, bagaimana Intan yang di SMA jurusan IPS, kuliah dan sekarang bekerja di bidang IT. Kok bisa ya? Belum lagi sederet prestasi mereka meraih beasiswa dan karir yang bagus dalam pekerjaan. Seperti yang disebutkan dalam sambutan Mr.Katsumata, “Completer adalah harta yang berharga”.
Diskusi sesi I dimana Pembimbing ikut serta, menjadi saat-saat yang paling seru bagi saya. Ada 9 completer di kelompok saya. Awalnya mereka terlihat diam, tetapi begitu masing-masing bercerita tentang pengalaman belajar di Kumon, beberapa kali kami tertawa geli dengan kejadian-kejadian lucu yang mereka alami. Kalau ditanya hambatan, hampir semua mengalami rasa “bosan”, “cape”, bahkan salah satu completer mengatakan “Kumon tuh les yang paling banyak menghabiskan waktu.” Walaupun begitu, mereka completer sekarang. Bagaimana melalui semua hambatan itu? Sebagian mengatakan “Tanggung, jadi cepat selesaikan saja”, sebagian lagi mengatakan “Supaya tidak ada beban lagi”, dan “Aku ingin jadi lulusan termuda di kelas Kumonku”. Mereka menyelesaikan Kumon mungkin saja dengan alasan bermacam-macam, tetapi intinya adalah rasa senang mereka bisa menyelesaikan bahan pelajaran Kumon. Dan setelah mereka menjadi completer, baru mereka menyadari betapa berharganya pengalaman belajar di Kumon. Pengalaman yang memberikan pelajaran hidup yang berarti untuk menghadapi masa depan. Waktu saya menanyakan tentang moment berkesan selama belajar di Kumon, wah…tak terduga mereka masing-masing punya cerita unik. Raisa yang belajar di Kumon berjam-jam dengan kondisi listrik padam, Raymond lulus Kumon setelah 3 kali EBTA, dan Ken yang ketahuan curang dengan waktu. Pengalaman Alex membuat kami tertawa geli, karena PR Kumonnya pernah jatuh ke got, sehingga ia harus ulang lagi. Walaupun yang diceritakan tidak selalu yang menyenangkan, mereka menceritakannnya dengan wajah senang.
Kumon di Indonesia sekarang semakin besar, semakin banyak anak yang belajar dengan Kumon. Bila siswa yang sekarang sedang belajar di Kumon melihat betapa menyenangkannya menjadi completer dan orangtua bisa melihat begitu bermanfaatnya menjadi lulusan Kumon, tentu mereka tidak akan mudah menyerah melampaui semua proses belajar di Kumon. Mungkin ini menjadi tugas kami, Pembimbing Kumon untuk menularkan semangat menjadi completer bagi siswa-siswa yang sedang belajar. Belajar dari completer, mereka bisa karena ada yang memberikan semangat dan dorongan. Bukan masa depan yang kita wariskan kepada anak-anak, tetapi kemampuan untuk menghadapi masa depan. Sehingga mereka bisa menjadi pribadi yang tidak takut dengan tantangan. Dan mereka bisa bilang, “Try Me.”


Baca Selengkapnya....

Wednesday, July 23, 2008

Selangkah demi Selangkah untuk Mencapai Keberhasilan

Banyak orangtua lebih memikirkan hasil test berhitung anaknya di sekolah dalam waktu dekat daripada merasa gembira dengan kemampuan berhitung anaknya. Orangtua lebih merasa khawatir dan mencari-cari apa yang belum dikuasai anaknya dan tidak pernah merasa puas. Bila anaknya dapat menghitung dengan cepat, mereka menuntut untuk bisa mengerjakan soal-soal cerita, menuntut bisa mengerjakan soal-soal geometri, dan seterusnya… sampai kapanpun selalu khawatir. Kemudian mereka mulai berpikir bagaimana caranya untuk meningkatkan nilai pelajaran sekolah dengan waktu yang lebih singkat dan tidak menyulitkan orangtua. Mereka lebih tertarik untuk meningkatkan nilai berhitung di sekolah saat ini saja dan merasa merasa mengerjakan lembar kerja setiap hari terlalu lambat.
Tetapi sebenarnya kebanyakan orangtua “gagal” mendidik anaknya karena berpandangan seperti itu. Mereka ingin seperti ilmu sihir yang langsung dapat meningkatkan nilai pelajaran anaknya di sekolah dalam sekejap. Di dunia ini, untuk mendapatkan keberhasilan hanya dapat dicapai dengan melakukan langkah demi selangkah, dengan terus-menerus berusaha secara kontinu. Ini adalah kebenaran yang tidak pernah berubah. Sama seperti kita mendaki gunung yang tinggi, di mana kita harus mendaki selangkah demi selangkah.
Yang paling penting di dalam kehidupan adalah memiliki target yang besar, dan untuk mewujudkannya adalah “berusaha dengan tekun selangkah demi selangkah”. Selangkah yang sepintas kelihatannya sepele.
Tentu saja, dalam proses perjalannyanya, wajar bila terkadang ingin menyerah. Tetapi orang yang sejak kecil telah memiliki pengalaman dapat mengatasi ketika akan menyerah, dan memiliki pengalaman bisa mencapai level yang tinggi dengan berusaha terus setiap hari, pada saat mengalami hal seperti itu pun, pasti tidak akan menyerah.
Di Kumon, kita mempunyai target besar yaitu Matematika SMA. Dalam proses pencapaiannya dengan mengerjakan lembar kerja setiap hari secara kontinu. Melalui pengerjaan lembar kerja, dapat dikatakan anak-anak mempelajari kehidupan yang luar biasa. Tidak banyak kesempatan untuk bisa mendapatkan pengalaman seperti ini. Seperti mendapatkan pendidikan moral untuk kehidupan. Betapa luar biasanya untuk bisa mencapai keberhasilan itu.
Untuk bisa mencapai puncak gunung yang tinggi, hanyalah dengan mendaki selangkah demi selangkah. Ingat kembali, bahwa KUMON bukan hanya meningkatkan kemampuan belajar saja, tetapi juga merupakan system belajar yang membuat anak dapat menguasai pelajaran dengan baik.

(diambil dari Nilai Metode Kumon 1 oleh Tokuhiro Kimata)


Baca Selengkapnya....

Dear Parent

Disadari atau tidak, setiap orangtua terdorong ingin membanggakan anaknya. Pada awal kehidupannya secara alamiah seorang anak mampu belajar dan meningkatkan kepandaian, ketrampilan dan keahliannya dalam lompatan yang mengagumkan. Tetapi dalam tumbuh kembang selanjutnya, pola asuh orangtua akan mempengaruhi kemampuannya.
Di masa sekarang, di mana kesibukan orangtua semakin tinggi, terkadang naluri alami pengasuhan kita menjadi semakin pudar. Banyak orangtua yang sibuk bekerja dan tidak dapat hadir mendampingi anaknya tiap saat, merasa bersalah. Dan seringkali “guilty feellings” ini ditebus dengan cara atau tindakan yang kurang bijaksana.
Bagaimanapun kehadiran dan sentuhan kasih sayang orangtua tidak dapat digantikan dengan apapun. Bangkitkan kembali naluri kepengasuhan alamiah kita, naluri lemah lembut dan kasih sayang. Secara kuntitas mungkin kebersamaan dengan anak-anak sedikit, tetapi berhentilah sejenak dan memberikan waktu yang berkualitas bagi mereka. Hal ini akan memberikan atmosfir yang sehat bagi perkembangan pribadinya kelak. Mungkin saat-saat libur sekolah ini bisa menjadi moment berharga bagi kita untuk menikmati waktu berkualitas bersama anak-anak.

Pembimbing Kumon Candraloka
Alpharia Rynant


Baca Selengkapnya....
Kumon Candraloka on Facebook

discuss with student

discuss with student

Class of Kumon Candraloka

Class of Kumon Candraloka