Salah satu permainan yang disukai
anak-anak adalah merakit mainan pesawat. Saat membuka kotak mainan baru
sebenarnya yang tampak pertama adalah buku petunjuk, tetapi biasanya anak-anak mengabaikannya. Pikir
mereka, tidak perlu mengikuti buku petunjuk, mereka sudah tahu pasti
bagaimana merakit bagian demi bagian dari mainan tersebut. Namun ketika telah merekatkan beberapa bagian
dengan lem, baru disadari bahwa ada bagian kecil yang terlewatkan, misalnya
lupa menaruh pilot di ruang kokpitnya.
Di Kumon, siswa dibimbing untuk
belajar melalui contoh soal. Tetapi terkadang anak-anak mengabaikannya dan
langsung mengerjakan latihan tanpa membaca dan memahami contoh soal terlebih
dahulu, sampai kemudian menyadari bahwa ada yang tidak dipahaminya pada langkah
hitungannya. Saat itu biasanya mereka akan datang pada pembimbing atau asisten
untuk bertanya. Bila itu terjadi, kami
akan bertanya apakah ia sudah membaca contoh soalnya? Kemudian membimbingnya melalui contoh
soal, supaya siswa mengerti dengan
sendiri penyelesaian untuk soal yang ditanyakannya. Langkah ini menjadi hal penting di Kumon,
karena melatih anak-anak menemukan solusi dengan menelaah soalnya. Dengan
bimbingan seperti ini, diharapkan anak-anak mempunyai kemampuan belajar
mandiri.
Setiap langkah, urutan bahan
pelajaran di Kumon disusun sedemikian rupa sehingga kita tidak melewatkan
hal-hal yang terlihat sepele yang berdampak tidak baik di level selanjutnya.
Berawal dari sikap belajar, cara memegang pensil,kebiasaan belajar setiap hari,
sampai kemampuan berhitung yang kuat yang semuanya akan membuat mereka tidak
kesulitan saat belajar matematika tingkat lanjut. Sesederhana membaca buku
petunjuk saat merakit mainan pesawat, begitulah anak-anak disiapkan menghadapi
masa depannya. Jadi, jangan lupa baca
petunjuknya ya !?
No comments:
Post a Comment