Dr.Ryuta
Kawashima, seorang peneliti otak, melakukan penelitian untuk mengetahui
aktifitas mana yang membuat otak bekerja lebih aktif, apakah computer game atau
hitungan sederhana. Awalnya ia menduga, otak bekerja lebih aktif pada saat anak
bermain computer game dibanding saat mengerjakan hitungan yang sederhana dan
monoton, karena saat bermain game orang menggunakan semua anggota badan dan
bagian-bagian otak.
Tetapi
hasilnya malah sebaliknya. Pada grup siswa yang bermain computer game, bagian
otak yang mengendalikan gerakan tangan (visual cortex dan frontal lobe) tampak
aktif. Sedangkan pada grup siswa yang mengerjakan hitungan sederhana
(KraepelinTest), bukan hanya left parietal lobe (bagian otak yang mengendalikan
hitungan) saja yang aktif, tetapi juga frontal lobe, occipital lobe, dan semua
bagian otaknya tampak sangat aktif. Hasil yang benar-benar mengejutkan, karena level
hitungan sederhana dapat membuat seluruh otak bekerja secara aktif!
Yang
dimaksud dengan “otak bekerja secara aktif” adalah jaringan antara sel-sel otak
menjadi rapat dan jaringanya menjadi tebal. Jika berpikir berdasarkan kenyataan
ini, secara logika dapat ditarik kesimpulam bahwa metode Kumon yang memberikan
latihan yang cukup melalui pengulangan, belajar setiap hari meskipun dalam
waktu yang singkat, dan bukan hanya memberikan latihan berhitung yang sederhana
saja tetapi maju ke soal yang lebih sulit secara small steps, adalah cara belajar yang efektif untuk “membentuk jaringan otak” dan “membuat
jaringan yang sudah terbentuk menjadi lebih tebal”.
Jadi,
mulai sekarang, bila anak sedang mengerjakan lembar kerja Kumon dengan tekun,
coba bayangkan bahwa otaknya sedang bekerja dengan aktif. Dan karena anak
belajar pada “tingkatan yang tepat”, di Kumon pelajaran akan maju dengan baik.
No comments:
Post a Comment