Saya sangat mengagumi seni lipat kertas origami. Bagaimana tidak, dari selembar kertas sederhana bisa terbentuk sesuatu yang indah dan tak jarang mengagumkan. Terkadang origami yang saya buat menjadi hadiah untuk siswa kecil di kelas dan saya melipatnya di depan mereka. Hal ini membuat mereka senang.
”Origami” berasal dari dua suku kata bahasa jepang yang berarti “melipat kertas”. Lainnya Dalam seni ini, selembar kertas dapat dibentuk menjadi seekor burung atau bentuk unik lainnya melalui lipatan geometric.
Saat membentuk selembar kertas sederhana itu menjadi bentuk burung yang sudah saya hafal, ada beberapa lipatan yang dibuat kemudian dibuka kembali. Lipatan ini dipakai untuk membantu merubah bentuk origami. Sehingga saat bentuk burung jadi, akan terlihat ada bekas-bekas lipatan tersebut di permukaan kertas.
Di kelas Kumon, siswa pun melalui banyak langkah bagai lipatan kertas origami. Mengapa harus melancarkan penjumlahan lebih dahulu sebelum berlatih perkalian, mengapa ada pelajaran yang tampaknya diulang-ulang, dan kadang mereka menanyakan “cara cepat”nya saja. Padahal langkah-langkah itulah yang akan mempermudah mereka belajar di level selanjutnya, saat harus menyelesaikan soal-soal yang lebih rumit. Small steps membentuk kemampuan siswa-siswa dapat belajar di atas tingkatan kelas dengan tetap nyaman. Hasilnya akan mengagumkan, seperti saat melihat hasil akhir sebuah origami.
Saya teringat bagaimana ini pun terjadi saat proses kita membentuk anak-anak . Diperlukan beberapa langkah antara untuk bisa merubahnya menjadi lebih indah. Kadang langkah itu harus diurai kembali, atau bahkan mengulang dari awal dan membentuknya lagi dengan lebih baik. Semua adalah proses yang unik bagi masing-masing anak. Namun bila kita melihat hasilnya, kekaguman tak kan pernah habis. Dan guratan-guratan langkah kita dalam membentuknya adalah keindahan yang luar biasa.
Baca Selengkapnya....
