Sunday, October 26, 2008

Semangat Belajar Menurun

Setelah libur Lebaran yang agak panjang, tampaknya masalah semangat belajar yang menurun menjadi masalah bagi kita. Masa liburan membuat kebiasaan belajar agak sedikit berubah. Sebetulnya hal ini juga merupakan latihan untuk memiliki kemampuan mengatasi perubahan. Pengalaman mengatasi “semangat belajar menurun” dengan kemampuan sendiri akan membentuk mental anak menjadi lebih kuat. Membentuk kemampuan sampai bisa seperti itu, merupakan tanggung jawab orang tua. Tidak ada penyakit “semangat belajar menurun” yang tidak dapat diatasi. Di Kumon, tentu saja orang tua dapat berdiskusi dengan pembimbing mengenai hal ini.
Banyak cara untuk menumbuhkan benih semangat pada diri anak. Coba lakukan “trial & error” sampai menemukan cara yang tepat. Bila kita mau terus berusaha, kita bisa menjadi orang tua yang luar biasa.

Baca Selengkapnya....

Thursday, October 2, 2008

“Berusaha” Sebagai Suatu “Kebiasaan”

Lebaran telah tiba, hari kemenangan setelah melaui satu bulan berpuasa. Minal aidin wal faizin, maafkan lahir dan bathin…
Setiap pagi selama bulan puasa yang lalu saya mendengarkan pengalaman puasa anak-anak di radio. Membanggakan sekaligus lucu. Kesadaran mereka menjalankan ibadah puasa tentu bagian pendidikan yang diberikan oleh orangtuanya. Yang terdengar jelas dari cerita mereka adalah rasa bangga telah berhasil menjalankan puasa.
Kita semua menyadari sepenuhnya bahwa akar dari banyak masalah adalah karena kurangnya pendidikan. Tetapi bagimana pendidikan yang baik? Yang paling penting dalam pendidkan adalah memperhatikan perubahan sekecil apapun pada diri anak setiap hari, kemudian memberikan pengakuan dan pujian yang tulus atas perubahan tersebut serta memberikan harapan kepada mereka.
Bila pada saat tersulit dimana anak merasa hampir putus asa, orangtua tetap menunjukkan perhatian dan dorongan yang tulus, apa yang akan terjadi? Anak akan berusaha, walaupun melaluinya dengan susah payah. Bagi anak, hasil dari “berusaha” adalah “pengakuan, pujian, dan harapan”. Dari hal tersebut akan tumbuh semangat berusaha yang gigih. Jika mau berusaha dengan semangat, segala rintangan pasti dapat teratasi. Rasa percaya diri dan bangga akan kemampuan diri untuk mengatasi rintangan, akan membentuk pengalaman berhasil. Bila berulang-ulang proses ini terjadi, anak akan menjadikan “berusaha” sebagai suatu “kebiasaan”
Kesadaran orangtua akan perkembangan anak sehari-hari dan tindakan nyata (menghargai, memuji dan memberikan harapan) memberikan pengaruh besar bagi pembentukan karakter anak. Sehingga anak dapat dengan percaya diri berkata,”Berusaha keras adalah hal wajar bagi saya”.

Baca Selengkapnya....
Kumon Candraloka on Facebook

discuss with student

discuss with student

Class of Kumon Candraloka

Class of Kumon Candraloka